Senin, 29 Agustus 2011

Ohhh.. Presidenku.

“Kenapa presiden seolah tak menghiraukan peristiwa banjir bandang kemarin di Wasior. Ia hanya sibuk merespon soal pembatalan keberangkatannya ke Belanda. Menurut anda bagaimana?”

“Semestinya presiden bisa mengaitkan isu bencana dalam keputusan pembatalan keberangakatannya, dibanding alasan martabat Negara,”

“Kalau anda baimana?”

“Bukan beliau tak menghiraukan bencana. Kita semua sudah tahu, kalau presiden kita itu sangat sensitif dengan yang namanya bencana. Waktu di Aceh itu kan jelas, apa yang ia sudah lakukan di sana. Ia langsung memerintahkan wakilnya saat itu,”

“Dalam komunikasi politik, sikap presiden ini dinilai kurang baik. Bukankah akan lebih baik bila salah satu alasan pembatalan pemberangkatannya itu dikaitkan dengan isu domestik? Kita bisa berkaca pada alasan Obama untuk menunda kedatangannya ke Indonesia karena terjadi pencemaran di pantai Teluk Meksiko,”

“Sepertinya presiden kita akhir-akhir ini blunder. Banyak langkah yang diambil kontroversi dengan kinginan publik. Menurut anda bagaimana?,”

“Kalau saya bukan hanya di diri bapak presiden, tapi orang-orang di ring dalamnya. Penasehatnya itu harus menimbang-nimbang semua apa yang akan dilontarkan presiden saat melakukan konferensi pers atau pidato,”

“Ya, ada penelpon, silahkan bapak,”

“Kita semua tahu, Presiden kita itu sangat hati-hati melangkah. Makanya terkesan ragu-ragu, lamban karena banyak pertimbangan,”

Perbincangan terputus karena di rumahku mati lampu.

Sahril, Palu 8 Oktober 2010




0 komentar:

Posting Komentar